Kediri – Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri kini resmi menjadi bagian dari program Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) yang digagas Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kediri. Program ini hadir untuk meningkatkan kemampuan aparatur desa dalam mengelola dan memanfaatkan data sehingga pembangunan desa bisa lebih tepat sasaran.
Menariknya, dalam perjalanan program ini, mahasiswa Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ikut terlibat aktif mendampingi aparatur desa. Kehadiran mereka membantu mempercepat pemahaman sekaligus penerapan pengelolaan data di lapangan.
Kepala BPS Kabupaten Kediri, Bambang Indarto menyampaikan bahwa program Desa Cantik merupakan salah satu upaya BPS mendekatkan budaya statistik hingga ke level desa. “Melalui program Desa Cantik, kami ingin membekali aparatur desa dengan kemampuan mengelola data. Data yang baik akan menghasilkan kebijakan yang tepat. Kami juga sangat mengapresiasi keterlibatan mahasiswa UNISKA yang ikut mendampingi Desa Ngasem dalam program ini,” ungkapnya.
Sekretaris Desa Ngasem Arry Wahyu Pangestuti turut menyampaikan apresiasinya. “Pihak desa sangat berterima kasih atas program Desa Cantik yang didampingi BPS Kabupaten Kediri dan dibantu mahasiswa KKN. Harapan kami, data yang sudah terkumpul ini bisa benar-benar menjadi dasar perencanaan pembangunan di Desa Ngasem,” kata Sekdes.
Ia menambahkan, dengan adanya sinergi ini, aparat desa merasa lebih percaya diri dalam mengelola data dan siap memanfaatkannya untuk perencanaan pembangunan yang lebih baik.
Sementara itu, Yoga Pebri, Ketua kelompok KKN UNISKA di Ngasem yang terlibat langsung dalam kegiatan ini, juga berbagi pengalaman. “Kami bangga bisa ikut berkontribusi di program Desa Cantik. Lewat kegiatan ini, kami belajar banyak tentang pentingnya data dalam pembangunan desa, sekaligus mendapat pengalaman nyata bekerja sama dengan aparat desa dan BPS,” tuturnya.
Program Desa Cantik di Desa Ngasem diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam pengelolaan data, tetapi juga menjadi pijakan penting untuk mewujudkan pembangunan desa yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan.




